Padahal dulu sebelum dan semasa penulis sekolah, SDN Cikakak IV merupakan salah satu sekolah terpavorit di Desa Cikakak. Merupakan suatu kebanggaan orang tua bila anaknya bisa masuk SD ini. Sekolah ini dikenal sebagai sekolah yang penerapan disiplinnya sangat baik. Sudah terbukti semasa itu banyak anak-anak yang rumahnya jauh diujung sebalah barat desapun sekolah di SD ini. Jadi Alasan-alasan klasik seperti diatas sungguh tidak relevan. Entah apalagi yang membuat sekolah ini tidak beroperasi, mungkin manajemen sekolah yang kurang baik, kualitas para guru yang menurun atau mungkin juga para Bpk dan Ibu Guru semasa itu sudah pensiun atau sudah pindah mengajar.
Dalam Situs Data Pokok Pendidikan Wilayah Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kab. Brebes Periode 2010 / 2011 (http://brebes.dapodik.org/), SDN Cikakak IV masih terdaftar serta masih mempunyai NPSN (Nomor Pokok Sekolah Negeri) 20327425. Dalam situs tersebut tidak dijelaskan status SDN Cikakak IV masih aktif atau non aktif, padahal sudah lama gedung sekolah tersebut tidak digunakan dan tidak berpenghuni. Apakah sekolah ini masih mempunyai anggaran dari pemerintah???? Kalo masih, lantas kemana anggaran tersebut dialirkan????
Sungguh-sungguh fakta yang sangat ironis, ditengah-tengah kemajuan teknologi dan gencar-gencarnya pemerintah mensosialisasikan Wajib Belajar 9 Tahun, masih ada nasib sekolah yang kurang beruntung. Bagaikan pahlawan yang mati sebelum berperang, orang sunda bilang ”Mopo Memeh Nanggung”. Semoga ini menjadi suatu pelajaran dan tidak ada lagi sekolah yang bernasib sama seperti sekolah SDN Cikakak IV.
”OH SEKOLAHKU, MALANG BENAR NASIBMU....ILOVE YOU, MY SCHOOL....”
*Note : Dari berbagai sumber
Dalam Situs Data Pokok Pendidikan Wilayah Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kab. Brebes Periode 2010 / 2011 (http://brebes.dapodik.org/), SDN Cikakak IV masih terdaftar serta masih mempunyai NPSN (Nomor Pokok Sekolah Negeri) 20327425. Dalam situs tersebut tidak dijelaskan status SDN Cikakak IV masih aktif atau non aktif, padahal sudah lama gedung sekolah tersebut tidak digunakan dan tidak berpenghuni. Apakah sekolah ini masih mempunyai anggaran dari pemerintah???? Kalo masih, lantas kemana anggaran tersebut dialirkan????
Sungguh-sungguh fakta yang sangat ironis, ditengah-tengah kemajuan teknologi dan gencar-gencarnya pemerintah mensosialisasikan Wajib Belajar 9 Tahun, masih ada nasib sekolah yang kurang beruntung. Bagaikan pahlawan yang mati sebelum berperang, orang sunda bilang ”Mopo Memeh Nanggung”. Semoga ini menjadi suatu pelajaran dan tidak ada lagi sekolah yang bernasib sama seperti sekolah SDN Cikakak IV.
”OH SEKOLAHKU, MALANG BENAR NASIBMU....ILOVE YOU, MY SCHOOL....”
*Note : Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar